Senin, 18 Mei 2015

Tentang Matematika

Semalam sewaktu belajar pecahan bersama anak saya, tiba-tiba saja ingin menulis tentang Matematika. Disadur dari beberapa sumber “Math For Kids”.

Matematika ada dimana, dan merupakan bagian yang penting hidup kita. Setiap aktivitas dalam hidup kita sehari-hari selalu ada kaitannya dengan Matematika. Ketika bermain game, memasak, menggunakan uang, menunjukkan waktu, membaca partitur music, atau aktivitas lain yang m menggunakan angka. Bahkan untuk menemukan satu channel TV juga menggunakan angka.
Matematika sendiri berdasarkan dari beberapa sumber, berasal dari bahasa latin mathmaticus dan juga bahasa Yunani mathematikos, yang berarti mathematical.

 “Matematika itu sendiri apa?”

Matematika sering diartikan dengan ilmu kuantitas. Kuantitas itu sendiri adalah jumlah dari sesuatu. Banyaknya sesuatu dalam angka. Cabang dari Matematika yang masih sering dipakai dari dulu sampai sekarang adalah Aritmatika dan Geometri yang menghitung jumlah dari angka-angka dan bentuk. Meskipun Artimatika dan geometry masih merupakan cabang penting hingga sekarang, matematika modern memperluas ilmu ini ke cabang-cabang yang lebih kompleks dengan menggunakan sejumlah besar kuantitas yang beragam.

‘Siapakah manusia pertama yang menemukan ide tentang Matematika?”

Tidak ada seorang pun yang tahu siapa orang pertama yang menggunakan bentuk matematika sederhana. Orang-orang purba diperkirakan menggunakan sesuatu  yang menyerupai matematika karena mereka sendiri belum mengetahui konsep satu, dua, tiga. Mereka mungkin menggunakan hal-hal yang ada di sekitar mereka seperti 1 untuk bulan atau matahari, 2, untuk mata mereka dan sayap burung, 3, untuk daun yang bersirip tiga, 4, untuk kaki seigala dan seterusnya.

Para arkeolog juga menemukan bentuk kasar dari matematika yang terkait dengan system hitunga dari populasi kuno tertentu. Seperti tanda-tanda dalam batang-batang kayu, tulang-tulang binatang, pilar, atau batu-batu yang menyerupai kelereng. Ini mengindikasikan bahwa beberapa jaman prasejarah tertentu sudah menggunakan sekurang-kurangnya cara sederhana dari penjumlahan dan pengurangan secara visual, tetapi mereka belum memiliki system penomoran seperti yang kita pelajari dan ketahui sekarang ini.

Ada cerita bahwa pada jaman dahulu kala ada seorang manusia gua lelaki sebut saja OOg, pulang berburu dan membawa makanan untuk kawan lawan jenisnya. “Berapa potong daging yang kau bawa?”, Tanya si lawan jenisnya. “uuu”, jawabnya sambil menunjukkan sepotong daging segar di tangannya.

Keesokan harinya dia datang kembali dan lawan jenisnya bertanya “Berapa potong daging yang kau bawa?”. “uuu uuu”, jawabnya sambil menunjukkan dua potong daging segar di tangannya.
Hari ketiga dia ketika ditanya OOg menjawab dengan tarikan “uuuuuuuuu yang sangat panjang sekali, sambil menunjukkan potongan-potongan daging segar yang jumlahnya lumayan banyak. 

Nah bisa kau bayangkan ketika kau membawa pulang uang sebanyak 100 perak saja dan harus mengulang “uuu”, sebanyak 100 kali?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar