Semalam sewaktu belajar pecahan
bersama anak saya, tiba-tiba saja ingin menulis tentang Matematika. Disadur
dari beberapa sumber “Math For Kids”.
Matematika ada dimana, dan
merupakan bagian yang penting hidup kita. Setiap aktivitas dalam hidup kita
sehari-hari selalu ada kaitannya dengan Matematika. Ketika bermain game,
memasak, menggunakan uang, menunjukkan waktu, membaca partitur music, atau
aktivitas lain yang m menggunakan angka. Bahkan untuk menemukan satu channel TV
juga menggunakan angka.
Matematika sendiri
berdasarkan dari beberapa sumber, berasal dari bahasa latin mathmaticus dan juga bahasa Yunani mathematikos, yang berarti mathematical.
“Matematika itu sendiri apa?”
Matematika sering diartikan dengan ilmu kuantitas. Kuantitas itu sendiri
adalah jumlah dari sesuatu. Banyaknya sesuatu dalam angka. Cabang dari
Matematika yang masih sering dipakai dari dulu sampai sekarang adalah
Aritmatika dan Geometri yang menghitung jumlah dari angka-angka dan bentuk.
Meskipun Artimatika dan geometry masih merupakan cabang penting hingga
sekarang, matematika modern memperluas ilmu ini ke cabang-cabang yang lebih
kompleks dengan menggunakan sejumlah besar kuantitas yang beragam.
‘Siapakah manusia pertama yang menemukan ide tentang Matematika?”
Tidak ada seorang pun
yang tahu siapa orang pertama yang menggunakan bentuk matematika sederhana. Orang-orang
purba diperkirakan menggunakan sesuatu yang menyerupai matematika karena mereka
sendiri belum mengetahui konsep satu, dua, tiga. Mereka mungkin menggunakan
hal-hal yang ada di sekitar mereka seperti 1 untuk bulan atau matahari, 2,
untuk mata mereka dan sayap burung, 3, untuk daun yang bersirip tiga, 4, untuk
kaki seigala dan seterusnya.
Para arkeolog juga
menemukan bentuk kasar dari matematika yang terkait dengan system hitunga dari
populasi kuno tertentu. Seperti tanda-tanda dalam batang-batang kayu, tulang-tulang
binatang, pilar, atau batu-batu yang menyerupai kelereng. Ini mengindikasikan
bahwa beberapa jaman prasejarah tertentu sudah menggunakan sekurang-kurangnya
cara sederhana dari penjumlahan dan pengurangan secara visual, tetapi mereka
belum memiliki system penomoran seperti yang kita pelajari dan ketahui sekarang
ini.
Ada cerita bahwa pada
jaman dahulu kala ada seorang manusia gua lelaki sebut saja OOg, pulang berburu
dan membawa makanan untuk kawan lawan jenisnya. “Berapa potong daging yang kau
bawa?”, Tanya si lawan jenisnya. “uuu”, jawabnya sambil menunjukkan sepotong
daging segar di tangannya.
Keesokan harinya dia
datang kembali dan lawan jenisnya bertanya “Berapa potong daging yang kau bawa?”.
“uuu uuu”, jawabnya sambil menunjukkan dua potong daging segar di tangannya.
Hari ketiga dia ketika
ditanya OOg menjawab dengan tarikan “uuuuuuuuu yang sangat panjang sekali,
sambil menunjukkan potongan-potongan daging segar yang jumlahnya lumayan banyak.
Nah bisa kau bayangkan ketika kau membawa pulang uang sebanyak 100 perak saja
dan harus mengulang “uuu”, sebanyak 100 kali?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar