Jumat, 19 Januari 2018

Cuci Tangan Sebelum Makan


Alysa menatap sepiring nasi putih dan sepotong paha ayam goreng yang baru saja diletakkan oleh mas Rusdy asisten ayah, dimeja kasir persis di hadapan ayahnya yang sedang melayani pembeli. Ia menarik kursi tanpa sadaran ke sisi kanan meja bersiap untuk makan. 

Gerakan tangannya sekonyong-konyong terhenti ketika hendak menyuap nasi ke dalam mulutnya, “Cuci tangan dulu!” ujar ayahnya.

Ia menatap penuh permohonan ke arah ayahnya untuk membiarkannya makan tanpa harus mencuci tangan dahulu.

“Cuci tangan dulu!” ulang ayahnya.

Dengan sedikit menghentakan kakinya ia melangkah ke depan warung dimana sebotol sabun dan segalon air dan dudukannya disediakan untuk mencuci tangan. Alysa membasuh sedikit tangannya lalu kembali ke meja.

“Pakai sabun cuci tangannya!” kata si Ayah kembali ketika Alysa hendak duduk.

Alysa membanting kaki sebagai tanda protes terhadap ayahnya.

“Kamu di sekolah diajari ibu guru cuci tangan pakai sabun nggak?” tanya ayahnya dengan nada yang tegas namun lembut.

Alysa melirik ayahnya, hentakan kakinya tak lebih keras dari waktu pertama ia pergi membasuh tangan.

Ia kini mulai makan dengan muka yang masih cemberut dan wajah ayah penuh senyuman.

Tangan adalah media termudah jalan masuknya kuman, bakteri, dan virus ke dalam tubuh. Dan kebanyakan masuknya ketika sedang makan maka wajar saja kalau ayah Alysa begitu ngotot membiasakan anaknya mencuci tangannya agar terhindar dari sakit. Hal sepele yang sering sekali diabaikan.

“Ayo, dek,” kataku sembari menggamit tangan anak perempuanku pulang setelah menerima kembalian dari ayah Alysa.


Aku merubah tujuanku seketika, mendadak aku juga harus membeli sabun cuci tangan yang sudah habis persediaannya di rumah.

YeeL, Rote 20/01/2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar