Senin, 08 Oktober 2018

MERDEKA



Hari itu sedang terik-teriknya. Ketika saya memarkir motor di pinggir jalan dan memasuki daerah sawah kering. Sejauh mata memandang nampak pohon-pohon tuak berdiri kokoh. Lahan bekas sawah menguning di atas tanah retak.

Dua orang ibu tersenyum dan menawarkan pinang, sirih, kapur, "Mari, Ibu, makan sirih, ini dia pu nama lipstik alami, Ibu." Mereka lalu tergelak setelah itu. Saya pun menolak dengan halus. Sirih, pinang adalah sesuatu yang sangat ingin bisa saya cicipi sedari sekolah dulu.

Setiap menghadiri acara di kampung, menyenangkan melihat Kakek, Nenek, Om dan Tanta, mengunyah sirih pinang. Sayang, rasanya yang sepat membuat saya tak bisa melanjutkan mengunyah, meskipun sangat ingin saya bisa menghasilkan ludah merah.

Masyarakat sedang berkumpul di lokasi proyek itu---mengerjakan proyek bantuan saluran irigasi. Bantuan ini sudah pasti akan bisa menunjang mata pencarian mereka.

Di desa yang sama, bantuan dari pemerintah pusat sedang mencapai tujuannya hingga ke akar-akar pemerintahan. Bantuan tidak berupa uang melainkan material-material bangunan yang diturunkan langsung ke rumah-rumah masyarakat dan dikerjakan secara swakelola. Bukan hanya septic tank individu berstandar SNI, tetapi dana bantuan perumahan pun turut diganjarkan.



Diharapkan, dengan beragam bantuan untuk desa, lahan-lahan sawah akan MERDEKA dari status 'tak ada air' dan pendapatan masyarakat akan meningkat.

Lingkungan hidup masyarakat juga akan semakin higienis dengan dibangunnya septic-tank individu sehingga salah satu syarat hidup higienies yaitu MERDEKA dari open defecation (BAB sembarangan) bisa tercapai, meskipun beberapa rumah masih belum memiliki WC.

Salam melayani masyarakat bagi semua TFL dimanapun berada.

Jika dengan hal kecil ini kita bisa turut mensukseskan program pemerintah, maka mari kita bekerja dengan sepenuh hati dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

MERDEKA...

Senin, 23 April 2018

Perbedaan

Saat dimabuk cinta, kau tak lagi bisa berpikir jernih.
Kau tertidur, terbuai, dan terlena---menutup mata untuk sebuah prinsip hidup yang sangat mendasar---lupa bahwa perbedaan ada di depan mata.

Menerima kenyataan hanya akan membuat jiwamu terluka, dan kau benci patah hati.

"Ah, perbedaan selalu bisa diatasi, selalu ada jalan untuk mempersatukan cinta," begitu katamu.

Diatas kehendak bebas, kau terus melangkah, tak peduli sebesar apa tantangan berusaha menarikmu keluar dari cinta buta.

Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, bertahun-tahun, kau lalu dapati ;
Tanda yang diberikan kepadamu sejak dalam rahim ibu, terus memanggilmu pulang.
Atas nama topeng kebahagiaan, kau coba menepis gundah, sepi.
Selamanya tak bisa kau pungkiri---ada ruang kosong di hatimu---yang tak pernah bisa diisi penuh oleh perbedaan.

Rote, 23042018
Antonetta MLengo

https://my.w.tt/T2IQDrlHmM

Membantu Anak Kelas Dua Berhasil di Kelas


Saat ini sudah bukan rahasia lagi kalau anak-anak mulai belajar membaca dari gambar. Saat anak usia dini diberikan buku cerita bergambar, beberapa dari mereka sudah bisa menceritakan kelanjutan cerita dengan baik. Meskipun belum bisa membaca. Karena mereka membaca gambar. Cerita bergambar dikemas sedemikian rupa sehingga bisa menarik minat anak untuk membuka dan mempelajarinya.

Di kelas satu, terutama di semester ganjil, anak biasanya mendapat bahan pelajaran dan disampaikan dengan longgar. Misalnya diselingi dengan games, lomba dan kuis. Semua itu bertujuan untuk mempertahankan suasana belajar yang senantiasa fun, tidak terlalu jauh berbeda dengan tingkat akhir taman kanak-kanak.

Adalah hal yang lumrah, bahwa setiap seorang anak naik kelas, ia harus lebih banyak membaca dan belajar. Ketika anak naik ke kelas dua, mereka akan mulai sibuk. Bahan pelajaran jelas lebih tinggi tingkat kesulitannya dan bisa jadi lebih padat dan serius. Saat naik ke kelas dua anak harus menghadapi buku-buku yang lebih berat dengan sajian gambar yang lebih sedikit. Dengan sendirinya selingan permainan di kelas pun berkurang.

Sebenarnya bukan cuma itu saja yang membuat masa-masa belajar di kelas dua terasa sulit. Lalu apa?

Minggu, 22 April 2018

Kue Ulang Tahun, Darimana sih Asalnya?


Ulang Tahun adalah sebuah momen dimana kita mengucap syukur atas pertambahan umur kita. Ucapan syukur yang dirayakan dengan beragam cara dalam beragam tradisi. Ulang tahun tanpa kue rasanya tak lengkap. Kue ulang tahun adalah kue yang dimakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun di ragam tradisi dunia. Seiring berjalannya waktu, desain kue ulang tahun mengalami banyak perubahan dalam bentuk dan rasa. Masing-masingnya dikreasikan dengan indah. Pernahkah kita berpikir, ketika kita menikmati sepotong kue ulang tahun yang lezat, apa yang membuat kue selalu dibuat untuk memperingati hari kelahiran kita? Apa makna dan sejarah apa di balik kue ulang tahun?
Meskipun penelitian tentang asal mula kue ulang tahun belum diketahui dengan pasti, tapi beberapa sumber telah menyusun daftar pendek hipotesis terbaik tentang evolusi perayaan ulang tahun dan kue-kue lezat pendampingnya.

Berikut enam perkembangan utama sepanjang sejarah yang membuat kita bisa merayakan ulang tahun setiap tahunnya.

Selasa, 06 Februari 2018

Jumlah Mainan dan Kreativitas Anak


Saat ini ada jutaan mainan beredar di sekitar kita dan ratusan mainan mengguncang pasar setiap tahunnya. Mainan diharapkan bisa menyenangkan anak-anak dan menjadi bagian penting dalam perkembangan mereka. Tapi, apakah anak-anak membutuhkan banyak mainan dan berapa banyak mainan yang dibutuhkan anak-anak?

Para peneliti di Universitas Toledo di Ohio, AS, mengundang 36 balita untuk bermain di dalam sebuah ruangan selama setengah jam dengan emppat hingga 16 jenis mainan.
Mereka menemukan bahwa anak-anak menjadi jauh lebih kreatif saat mereka memiliki lebih sedikit mainan untuk dimainkan. Jangka waktu bermain dengan masing-masing mainan berlangsung dua kali lebih lama, dimana anak-anak tersebut terlihat asyik bereksperimen dengan mainan tersebut. Mereka terus berpikir tentang kegunaannya dan berkreasi lebih jauh dengan mainan yang sama.

Para penulis menyimpulkan bahwa orang tua, sekolah dan taman-taman bermain anak-anak, perlu untuk menyediakan hanya sejumlah kecil mainan alih-alih memanjakan anak-anak dengan jumlah mainan yang tak terbatas - bertujuan untuk membuat anak-anak lebih kreatif, lebih memfokuskan perhatian mereka pada beberapa jenis mainan saja.

“Studi ini adalah untuk memastikan apakah jumlah mainan yang ada di lingkungan balita mempengaruhi kualitas permainan mereka,” kata Dr. Carly Dauch, pemimpin penulis dalam jurnal Infant Behavior dan Development.

Semakin banyak jumlah mainan semakin sedikit durasi dan juga dalamnya permainan. Kehadiran mainan yang lain menjadi sumber gangguan eksternal. Sementara selama masa perkembangan balita, mereka mungkin belum bisa menguasai, mengontrol perhatian mereka terhadap suatu mainan. Perhatian mereka teralihkan oleh kehadiran mainan-mainan yang lain ada disekitar mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan mainan dapat menciptakan gangguan semacam itu.



Jumat, 19 Januari 2018

Anak-anak dan Corat Coret


Anak-anak suka menggambar. Berikan sebuah krayon ke anak dua tahun dan lihatlah apa yang mereka lakukan dalam sekejap dengan krayon-krayon itu. Kertas tidak lagi menjadi media utama, tembok ruang makan, tembok ruang tidur atau dimana saja mereka bisa bereksplorasi dan meninggalkan kesan bagi dunia bahwa, “kami sudah bisa memegang krayon dan membuat tanda dimana-mana” adalah hal yang menyenangkan buat mereka. Pada usia dua tahun, corat-coret yang dibuat biasanya belum mewakili arti dari imajinasi dalam kepala mereka.


Sekitar usia tiga sampai empat tahun, coretan awal yang berupa garis lurus kini berubah menjadi kurva terbuka sebagai  tonggak sejarah dalam perkembangan mereka hingga menjadi gambar-gambar lingkaran tertutup. Kemampuan ini menjadi penanda awal bagi mereka untuk mulai belajar menulis huruf-huruf.


Perlahan ketertarikan orang tua atau orang dewasa di sekitarnya akan menggeser  bentuk lingkaran terbuka ke tertutup menjelma bentuk kepala, matahari, atau bunga. Dan akan ada banyak sekali kegembiraan juga bahagia mendalam saat kita bertanya dengan penuh rasa ingin tahu sebagai reaksi kita atas gambar-gambar yang mereka buat, “apakah itu bunga? Apakah itu mumi? Wow, bagus sekali bunga-bunganya.”


Melalui pemodelan dan percakapan yang menyenangkan dari orang dewasa, coretan mereka kini telah dikenali sebagai ‘sesuatu’ oleh orang dewasa, yang juga merupakan pengantar bahwa gagasan yang kompleks dan juga abstrak bisa dituangkan dalam bentuk coretan yang memiliki makna.


Pengenalan penting berikutnya adalah kemampuan mengenali arti “di dalam” dan “luar” dari coretan-coretan berbentuk lingkaran itu. Titik-titik di bagian dalam menjadi mata dan hidung, garis-garis yang terpancar ke bagian luar menjadi kaki, tangan, jari-jari, sinar matahari, kelopak dan juga batang.  Keterampilan yang sama dibutuhkan untuk memperbaiki huruf-huruf mereka.


Respon positif dari orang dewasa dan sekitarnya dengan membuat klipping coretan-coretan, menempelkannya di kulkas, di ruangan tidur adalah hal penting yang mereka butuhkan untuk terus menggambar dan melatih kreatifitas.


Jadi untuk semua orang tua yang memiliki anak-anak usia dua hingga lima tahun mari kita dukung kreatifitas mereka dengan menyediakan kertas, pensil, krayon, media apa saja yang mendukung  untuk mengasah keterampilan. Berikan respon positif selalu dan satu hal penting lainnya jangan biarkan keengganan kita melihat rumah yang dipenuhi kertas dan krayon mematikan kreatifitas anak-anak kita sejak dini.


Ye eL, Rote, 15 Januari 2018.



Cuci Tangan Sebelum Makan


Alysa menatap sepiring nasi putih dan sepotong paha ayam goreng yang baru saja diletakkan oleh mas Rusdy asisten ayah, dimeja kasir persis di hadapan ayahnya yang sedang melayani pembeli. Ia menarik kursi tanpa sadaran ke sisi kanan meja bersiap untuk makan. 

Gerakan tangannya sekonyong-konyong terhenti ketika hendak menyuap nasi ke dalam mulutnya, “Cuci tangan dulu!” ujar ayahnya.

Ia menatap penuh permohonan ke arah ayahnya untuk membiarkannya makan tanpa harus mencuci tangan dahulu.

“Cuci tangan dulu!” ulang ayahnya.

Dengan sedikit menghentakan kakinya ia melangkah ke depan warung dimana sebotol sabun dan segalon air dan dudukannya disediakan untuk mencuci tangan. Alysa membasuh sedikit tangannya lalu kembali ke meja.

“Pakai sabun cuci tangannya!” kata si Ayah kembali ketika Alysa hendak duduk.

Alysa membanting kaki sebagai tanda protes terhadap ayahnya.

“Kamu di sekolah diajari ibu guru cuci tangan pakai sabun nggak?” tanya ayahnya dengan nada yang tegas namun lembut.

Alysa melirik ayahnya, hentakan kakinya tak lebih keras dari waktu pertama ia pergi membasuh tangan.

Ia kini mulai makan dengan muka yang masih cemberut dan wajah ayah penuh senyuman.

Tangan adalah media termudah jalan masuknya kuman, bakteri, dan virus ke dalam tubuh. Dan kebanyakan masuknya ketika sedang makan maka wajar saja kalau ayah Alysa begitu ngotot membiasakan anaknya mencuci tangannya agar terhindar dari sakit. Hal sepele yang sering sekali diabaikan.

“Ayo, dek,” kataku sembari menggamit tangan anak perempuanku pulang setelah menerima kembalian dari ayah Alysa.


Aku merubah tujuanku seketika, mendadak aku juga harus membeli sabun cuci tangan yang sudah habis persediaannya di rumah.

YeeL, Rote 20/01/2018

Minggu, 14 Januari 2018

John far

Pagi hari ini cerah, tak semendung beberapa hari yang telah lewat. Matahari, mesti tak segarang biasa, hangatnya mampu menepis dingin yang menusuk tulang. Aku menikmati setiap paparan cahaya yang membasuh kulitku, dan kilau keperakan yang memantul dari tanah putih di sepanjang jalan yang aku lewati.

Selesai mengantar anak ke sekolah, sudut pandang favorit seperti memanggilku mendekat, secangkir susu panas, bunyi air yang jatuh, derak derik dedaunan, burung-burung bersambut dalam nada yang tak tunggal menjadi magnet berkekuatan besar untuk membuatku duduk, menyalakan laptop dan mulai menulis.

Dua halaman word yang belum disimpan menyambut, aku berpaling ke halaman kedua yang berjudul, ‘John far,’ judul asing karena aku merasa tak pernah menulisnya. Membacanya sepintas membuatku tersenyum dan mengingatkanku akan sebuah kutipan, “Jangan khawatir jika anak-anak tidak mendengarkanmu, merasa khawatirlah ketika ia memperhatikanmu.” Aku sama sekali tidak merasa khawatir kali ini, rasa yang ada sangat berbeda ketika aku dirundung rasa marah dan kesal ketika anak-anak tidak mengindahkan kata-kataku, rasa khawatir kalau-kalau kata-kata yang tak pantas keluar dari mulutku tanpa aku sadari dan mereka memperhatikan tingkah burukku saat aku di luar kontrol, lalu menjadi penyesalan mendalam saat-saat refleksiku di malam hari, berharap semua itu tak menetap dalam kalbu mereka.

Aku bukan seorang penulis, hanya seorang ibu rumah tangga yang suka menulis, yang suka membaca, kesukaan yang rupanya menjadi perhatian anak-anak, lalu menjadi contoh tanpa aku harus bersusah payah memintanya.

John far
 Saat itu john dan teman teman serta kedua saudaranya pergi berlibur ke sebuah pulau, pulau yan indah dipenuhi banyak sekali tumbuhan dan hewan langkah, pantai indah serta  pancaran sinar matahari yang memantuldi air. Mereka sangat menikmati keindahan tempat itu sebelum melihat neraka dan kejahatan dari tempat itu, john dan kawan kawanya serta saudara saudaranya ditangkap oleh organaisasi yg menguasai pulau itu.”

Tulisan di atas bisa berangkat dari imaginasi game-game petualang yang ia mainkan atau episode-episode Pirates of Caribean yang ditontonnya di hari Sabtu dan Minggu. Bukan hal yang luar biasa, tapi bagi saya adalah awal yang bagus saat ia mulai belajar memindahkan sepotong adegan ke dalam bentuk tulisan.

Ada banyak yang harus diperbaiki dari kalimat-kalimat diatas, pemakaian huruf kapital, penggunaan tanda baca dan beberapa hal lainnya, dan semua itu bisa kami pelajari bersama-sama. Dan waktu menulisku pagi ini berubah menjadi suatu kekaguman disertai beberapa daftar yang perlu dipelajari.



Selasa, 09 Januari 2018

Hilang

Dan hingga sekarang aku masih berharap ia ada, 

Sejujurnya sayap-sayap ini masih rapuh untuk bisa terbang sendiri, 
lagi kenangan akanmu menjadi paksaan untuk menguatkan sayap-sayap, berlari dan terbang. 

Sejujurnya aku sangat ingin berkeluh kesah sesekali saat mengunjungimu, atau lewat telepon, meski tak banyak kata terucap dari bibirmu, mendengar suara, atau melihat sosokmu dalam diam cukup memberi kekuatan. 

Aku, kami, kehilangan raga sang panutan,namun harus tetap bangkit berdiri teguh. 



Ada banyak yang hilang sejak kepergianmu, dan ada kelahiran-kelahiran baru dalam generasimu.


Jika surga yang kau diami kini ada dimana-mana, maka ; jagalah kami istri, anak-anak, mantu-mantu, juga cucu-cucumu dari kedamaian abadimu.

10 januari 2013-2018.
in memoriam my beloved father in law

Kamis, 04 Januari 2018

Diam




Ada banyak hal yang ingin kuceritakan, lalu semua hal itu tertelan.

Aku menikmati wajahnya dalam diam kini, dan perkara yang bergejolak di dalam dada.

Sahabatku pernah berkata, "Jadilah seperti Dia, wanita yang menyimpan segala perkara di dalam hatinya. Ia tak butuh manusia untuk menenangkan segala riak hatinya, ia hanya butuh Tuhan," mengingat semua itu diam semakin melarutkanku meski ia terus mencoba mengurai semua benang kusut yang tergambar jelas di wajahku.

Rote, januari 2018