Kamis, 14 November 2013

Menjadi Seorang Mama



Menjadi seorang Mama, berarti menjadi seorang manusia yang harus bangun lebih pagi, menyiapkan sarapan, membantu anak ke sekolah, sembari mencuci pakaian dan harus bolak balik kamar-tempat cuci piring untuk memastikan anak bayi itu tidak terjatuh  dari tempat tidur. Dan juga menjadi manusia yang tidurnya harus lebih terlambat dari yang lain. 

Menjadi seorang Mama, harus pintar mengatur waktu, tak ada waktu santai. Lima menit adalah sangat berharga. Bahkan lima menit kala bayi mungil itu terlelap. Mandi, menjemur pakaian, memasak, mencucip perkakas kotor, menyapu dan lain-lain. Belum lagi harus menjemput anak yang lebih besar dari sekolah..:). 

Rabu, 13 November 2013

Menilai Diri

Kata2 orang itu terus terngiang di telinga saya, kesimpulan yg saya ambil dan jadi pelajaran berharga :
"Ketika saya hendak menuding seseorang dengan ibu jari saya bahwa orang itu sombong, seseorang itu provokator, seseorang itu bla bla dan bla dalam artian penilaian yg negatif, ada baiknya saya cepat sadar bahwa 4 jari lainnya mengarah ke diri saya yang artinya saya mungkin 4 kali lebih sombong, 4 kali lebih bisa menjadi provokator, atau 4 kali bla bla bla bla. 

Dan sebaliknya ketika ibu jari saya mengarah ke dada saya dan dengan bangga berkata bahwa saya hebat, saya ini bijaksana, saya ini baik atau bla bla bla, ada baiknya saya cepat sadar bahwa 4 jari lain saya mengarah keluar yang artinya ada orang di luar sana yang 4 lebih hebat, 4 kali lebih bijaksana, atau 4 kali lebih bla bla bla......" 

Yanti Lengo

Selasa, 12 November 2013

PANAS



Payung-payung berwarna-warni berjejeran di sepanjang jalan Wolowona. Dari yang harganya ratusan ribu rupiah sampai dengan puluhan ribu rupiah, melindungi para penjual sayuran yang kebanyakan adalah ibu-ibu berusia 30 puluhan tahun keatas. 

Matahari begitu panas menyengat, tak ada pilihan lain selain membiarkan kulit mereka terpapar paparan sinar matahari. Jualan atau tak mendapatkan uang. Begitu juga tentunya dengan para wanita yang bekerja di ladang atau sawah, berandalkan caping untuk melindungi wajah dan kepala dari sengatan sang raja terang.