Semuanya bermula dari suatu siang entah kapan saya tidak
mengingatnya lagi sekitar tiga tahun lalu. Saya mengatakan seperti ini,
"From now on, you have to try to speak English with me. Your English is
not have to be perfect. If you don't know any word that you want to speak you
can say it in Bahasa, and I will help you to translate it. We both learn
together, deal?" (Mulai dari sekarang Ade harus berusaha untuk berbicara
Bahasa Inggris dengan Mama. Tidak harus sempurna. Kalau ada kata yang tidak Ade
tahu, bilang saja dalam bahasa Indonesia, Mama akan cari artinya dalam bahasa
Indonesia. KIta berdua belajar bersama-sama, setuju?")
"Yes, Mommy," jawabnya.
Waktu itu dia baru mengenal alphabets, beberapa kata kerja
dasar, warna, dan beberapa kosakata lainnya. Di rumah saya berusaha untuk
selalu bilingual dengannya. Bahasa Inggris saya sendiri belumlah sempurna,
karena sampai detik ini saya masih terus belajar. Tapi, saya senang dengan
berusaha untuk bilingual saya diberikan kesempatan untuk berlatih speaking dan
belajar hal-hal yang lainnya.
Kami tidak berbicara bahasa Inggris setiap saat. Kadang saat
ia terlalu malas untuk berpikir, dia akan berkata seperti ini, "Mama,
boleh Ody bicara Bahasa Indonesia saja?"
"Yah, tentu saja."
Saat ia selesai berbicara, saya akan menerjemahkannya, dan
di detik berikutnya ia akan kembali berbicara bahasa Inggris.
Saya bukanlah satu-satunya orang yang mengajarkan bahasa
Inggris. Selebihnya, dia pelajari dari you tube channel yang dia lihat.
Kesukaannya adalah 20 minutes girl crafts. Saya sendiri sering sekali
terkaget-kaget dengan vocabulary yang dia gunakan saat bicara, yang sudah pasti
bukan dari saya. "Where did you learn it?" Jawabannya sudah pasti,
"YOU TUBE."
Beberapa hari belakangan kami belajar tentang Personal
Subject Pronouns (Kata Ganti Subjek Pribadi), tentu saja tidak dengan cara
memperkenalkan beragam teori tentang itu, tetapi ia belajar dari setiap koreksi
yang saya buat saat ia berbicara dan hal itu diulang terus dan terus. Review
dan repeat. Pelan-pelan ia bisa mulai membedakan kapan harus menggunakan She,
He, They, We, It minus I, and You karena dasar ini sudah ia kuasai. Kalau tidak
semua kata ganti orang ketiga akan dia hantam dengan It.
Intinya, kalau kita sedikit paham Bahasa Inggris dan ingin
belajar, maka inilah saat yang tepat yaitu dengan menjadikan anak-anak kita
sebagai partner belajar Bahasa Inggris di rumah. Ada banyak buku Bahasa Inggris
dan video-video belajar, kita, Mama-mama bisa mulai dari sana jika ragu, atau
mungkin buka-buka kembali buku catatan waktu SMA.
Berikut beberapa tips untuk mengajar anak Bahasa Inggris
berdasarkan pengalaman saya sendiri.
1. Jangan takut untuk mulai dan berbicara. Tidak masalah
jika salah, sepanjang kita terus mencari yang artinya kita pun belajar.
2. LIbatkan anak-anak dalam setiap aktivitas sehari-hari,
misalnya di dapur dengan memperkenalkan barang-barang yang kita temui di dapur.
Di kamar mandi, di toko atau di mana saja.
3. Usahakan suasananya selalu menyenangkan agar tidak
membuat anak stress dan tertekan.
4. Pantau channel you tube yang mereka nonton agar kita bisa
memiliki senjata untuk menanggapi mereka.
5. Review, review, review. Buat ulasan yang berkaitan dengan
infomasi baru sesegera mungkin agar cepat diserap oleh mereka.
6. Yang paling akhir jangan lupa memberikan pelukan dan
pujian, saat anak-anak berhasil menemukan dan mengucapkan kata baru atau berani
berbicara untuk memberikan feedback positif dan rasa percaya diri untuk terus
berlatih dan berbicara.
Dan sekian cerita dari saya. Kita jumpa lagi besok untuk
menjawab pertanyaan Ody beberapa minggu lalu yang sudah terjawab - "Sea is
my Home."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar