Sabtu, 16 Mei 2015

Indahnya Cinta

Damai dan cinta  jika digambarkan dia bisa berwujud sebentuk buah hati merah bercahaya terang, berpendar-pendar ke seluruh penjuru, atau bisa berwujud malaikat dengan sayap putih lembut menjulang tinggi yang sedang mengulurkan tangannya menggapai setiap sudut-sudut gelap hati yang terbalut luka, menerangi dan memulihkannya kembali dan menjadikannya baru sedia kala.

Tidak semua orang terlahir dengan cerita indah akan masa kecilnya, dan tidak semua orang yang hidup dengan minim kasih sayang bisa menjadi orang penyayang dan penuh kasih. Memberikan lebih banyak kasih kepada hidup melampaui kekurangan kasih yang kita butuhkan, akan mendatangkan kasih yang nilainya dua kali lipat bahkan berkali-kali lipat dari yang kita butuhkan :). 

Jika di Negara Barat setiap luka bisa dipermudah dengan beberapa kali rekayasa utak atik masa lalu lewat proses psikologis. Maka di ‘negara miskin’ dimana untuk makan saja kau masih berpikir apalagi harus membayar seorang psikolog, maka hal sederhana yang bisa kau lakukan adalah berhenti menjadi ‘debt colector’ dengan terus berusaha menghentikan sikap mengasihani diri sendiri yang berdiri tegak bak tirani di atas dirimu yang semakin merangkak jatuh. Debt Collector yang terus menagih hutang-hutang masa lalu,  ayah/ ibu, dia, mereka, kau seharusnya memperlakukanku seperti ini atau itu.

Hidupnya hidupku, jangan membanding-bandingkanlah. Sekelam apapun hidup kita, mari bangkit berdiri, Tuhan ada dimana-dimana dan bahkan tempat terdekat adalah di dalam hati kita. Dia yang selalu menatap dengan awas, Dia yang terkadang membiarkan sesuatu hal terjadi untuk membuat kita belajar dan mengambil hikmahnya,

Berapa lama proses belajar itu tergantung dari diri kita, maka lebih cepat lebih baik. Maka mari berbenah diri, berpikir bertindak dengan cara yang benar, jangan lama-lama galau. Lihat dengan mata hati betapa indahnya rasa cinta, kedamaian dan pengampunan yang Tuhan tawarkan.

Refleksi 5 menit sebelum pergi tidur. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar