Damai dan cinta jika digambarkan
dia bisa berwujud sebentuk buah hati merah bercahaya terang, berpendar-pendar
ke seluruh penjuru, atau bisa berwujud malaikat dengan sayap putih lembut menjulang
tinggi yang sedang mengulurkan tangannya menggapai setiap sudut-sudut gelap
hati yang terbalut luka, menerangi dan memulihkannya kembali dan menjadikannya
baru sedia kala.
Tidak semua orang terlahir dengan cerita indah akan masa
kecilnya, dan tidak semua orang yang hidup dengan minim kasih sayang bisa
menjadi orang penyayang dan penuh kasih. Memberikan lebih banyak kasih kepada hidup melampaui kekurangan kasih yang kita butuhkan, akan mendatangkan kasih yang nilainya dua kali lipat bahkan berkali-kali lipat dari yang kita butuhkan :).
Jika di Negara Barat setiap luka bisa dipermudah dengan
beberapa kali rekayasa utak atik masa lalu lewat proses psikologis. Maka di ‘negara
miskin’ dimana untuk makan saja kau masih berpikir apalagi harus membayar seorang
psikolog, maka hal sederhana yang bisa kau lakukan adalah berhenti menjadi ‘debt
colector’ dengan terus berusaha menghentikan sikap mengasihani diri sendiri
yang berdiri tegak bak tirani di atas dirimu yang semakin merangkak jatuh. Debt
Collector yang terus menagih hutang-hutang masa lalu, ayah/ ibu, dia, mereka, kau seharusnya
memperlakukanku seperti ini atau itu.
Hidupnya hidupku, jangan membanding-bandingkanlah. Sekelam
apapun hidup kita, mari bangkit berdiri, Tuhan ada dimana-dimana dan bahkan
tempat terdekat adalah di dalam hati kita. Dia yang selalu menatap dengan awas,
Dia yang terkadang membiarkan sesuatu hal terjadi untuk membuat kita belajar
dan mengambil hikmahnya,
Berapa lama proses belajar itu tergantung dari diri kita, maka
lebih cepat lebih baik. Maka mari berbenah diri, berpikir bertindak dengan cara
yang benar, jangan lama-lama galau. Lihat dengan mata hati betapa indahnya rasa
cinta, kedamaian dan pengampunan yang Tuhan tawarkan.
Refleksi 5 menit sebelum pergi tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar