Kamis, 13 November 2014

Belajar Lewat Lagu



Jumpa lagi...Pengen nyapa ibu-ibu RT yang membaca.Kenapa ibu-ibu rumah tangga? Soalnya saya juga seorang ibu rumah tangga yang kebetulan punya alat buat ketak-ketik dan juga sebuah modem jadi bisa di share deh ke dumay. 


Belakangan ini memang saya lebih sering menulis tentang perkembangan anak-anak, tentang perasaan saya sendiri menjadi seorang ibu. Intinya lebih ingin berbagi. Saya sendiri bukan seorang guru, atau seorang berpendidikan tinggi, saya hanya seseorang yang tertarik dan takjub melihat bagaimana balita dan anak-anak bertumbuh. Lagian hari-hari di rumah saja, mau ngapain juga coba. Main ke rumah tetangga, malas ah. Bawaannya nggosip dan ngomongin ngalor ngidul, mending di rumah, ngobrak ngabrik buku, dan menulis. Tentunya sambil menjaga si balita, dan harus sebentar-sebentar berhenti, harus tanggapi panggilan Mommaa, dari balita yang tontonannya berhenti tiba-tiba, yang dikliknya tombol pause nah ; jadi tak bisa habiskan dalam sekali duduk..:D:D.


Kali ini saya mau berbagi sedikit cerita tentang belajar Bahasa Inggris. Punya anak usia 8 tahun dan sudah mendapat pelajaran Bahasa Inggris di sekolahan itu sesuatu banget. Secara jaman kita es-de dulu
mana ada pelajaran Bahasa Inggris. Tapi tetap ada ilmunya kan yah, bukankah mulai belajar Bahasa Inggris sejak SMP. Nah kebetulan juga saya sendiri cinta-mati dengan Bahasa Inggris. Entah kenapa…? Tapi impian saya emang pengen bisa cuap-cuap Bahasa bule dengan lancar, kata orang ibarat air mengalir jadi tak perlu berpikir. Begitu juga dengan menulis. Jadinya biar sudah emak-emak, tinggalnya di daerah terpencil tetap saja belajar. Kalau di Ende sih enak, ada Pater Kons Mboy dan kelasnya, jadi seminggu 2-3 kali bisa ikutan kelasnya, bisa tetap belajar cuap-cuap, otak terus beraktifitas dengan PR dan persiapan English speking tentunya. Disni sebenarnya bisa juga sih, kendala terbesar adalah saya tak bisa bawa motor…L. Tak bisa terus andalin suami untuk ngojek kesana kemari. Sekarang agenda utamanya adalah belajar bawa motor (OMG setua ini tak bisa bawa motor?). 
sedang menonton Mother Goose Club.


Tapi semua itu tak jadi masalah, di jaman serba  i-net sekarang ini, apa sih yang tidak bisa…? Skype saya sedang tidak beroperasi, biasanya masih cuap-cuap dengan pater via skype, pake Bahasa Bule. Ada internet, ada bacaan bagus yang terupdate setiap harinya, tinggal go to adressnya, copy paste, print dan siap di baca. So belajar itu tidak selalu harus ada di ruang kelas kan..? 


Back to anak es-de kelas 3. Suatu hari pulang katanya : “Ma, kami ada PR, harus bisa menyanyi OLD MC DONALD”. Mamanya mikir, bagaimana caranya yah biar anak ini cepat menghafal dan bisa..? Maka saya dengarkan dia lagunya, kasihkan liriknya dan mulailah dia belajar. Tidak sampai seminggu, sekitar 2-3 hari sudah bisa dan lancar. Setiap saat setiap ada waktu kami mengulang dan mengulang. Saya jadi bersemangat, tidak ada salahnya nih berbicara Bahasa Inggris dengan bocah ini. Meski kadang ragu soalnya saya juga kan masih belajar yah, bisa tidak speaking fluently dengan si bocah. Kadang tercekat di leher, mau ngomong ini tapi Bahasa Inggrisnya apa yah…? Lalu saya mengingat, bahwa tidak semua kalimat dalam pikiran kita yang dalam Bahasa ibu kita itu harus diterjemahkan lurus-lurus.  Dan yang paling penting biasakan anak dengan word by word terlebih dahulu dan a massive repetition (pengulangan yang banyak). Soalnya kalau sudah mulai pake complete sentences, si anak biasanya akan bertanya, “Ma itu artinya apa..” Saya agak kerepotan kalau harus menjelaskannya tiap saat saya berbicara apalagi kalau sambil ngurusin adiknya. Tetapiiiiii ada tapinya nih, terkadang dan sering sekali saya terjebak kesibukan, sibuk masak, sibuk ngurus si balita, sibuk urus urusan saya sendiri, kalau malam hari si anak lebih focus ke PRnya, jadinya saya kadang lupa untuk practice dengan si anak…J. Kalau lupanya tidak kelamaan, ngulang lagi si anak biasanya masih ingat beberapa kata ketika di tanya, asalkan jangan berbulan-bulan e…


Nah singkat kata singkat cerita, anak saya yang kedua yang baru akan mulai menginjak usia 18 bulan ; Ketika saya perhatikan sepertinya sejak bulan lalu mulai ada ketertarikan darinya terhadap, gambar-gambar hidup, dari layar televisi. Tidak lama, sekitar kurang dari 5 menit lalu kembali asyik dengan mainannya. Biasanya yang disukainya adalah iklan yang ada baby-babynya dan lagu-lagu ceria begitu. Kadang dianya juga ikut berdengung dan mungkin bernyanyi dengan bahasanya, kami juga tak mengerti tapi tetap ajari si balita bernyanyi, tetapi bukan dengan Bahasa bayi-nya. 


Beberapa hari kemudian papanya anak-anak meng-copykan beberapa video klip ke leptop saya. Waduh emaknya anak-anak yang happy tak karuan. Soalnya video klipnya emang bagus, dalam Bahasa Inggris. Nursery Rhyme. Sebelumnya saya juga sudah mendownloadnya sih, tapi tidak sebagus ini, kualitas gambarnya juga HD punya. Dan yang lebih menarik lagi, kelihatannya si toddler juga suka dengan lagu-lagunya. Yang amazing lagi kakak-nya juga tertarik, dan sering sekali menemani adiknya nonton. 


Sudah 10 hari video klip itu di copykan ke laptop saya. Sudah coba meng-copynya ke CD biar bisa di tonton ke TV tapi sepertinya ada masalah dengan softwarenya jadinya mama ngantri deh. Sekarang kalau kakak lagi mandi atau lagi jagain adiknya jadinya sambil nyanyi : one,two three, four, five, six,……atau Baa Baa Black Sheep, Hickory Dickory Dock, If you know it dan beberapa lagu lain. Lucunya si toddler seperti mengerti dan ikutan menyanyi, biasanya nyambung di akhir-akhir kata “Paaaauw..” “ngeeengg ngunggg”. Suatu ketika saya bernyanyi “Itsy Bitsy Spider” si balita langsung menyilangkan jarinya, persis yang ada di dalam lagu. Waaaahhhh saya takjub, ini anak selama ini merekam apa yang dialihat.:). Jadi makin yakin kalau anak-anak itu peniru terbaik di dunia. 


Semalam si kakak berkata begini : “Mama, ternyata kakak su bisa nyanyi beberapa lagu e. Kita hanya harus dengar ulang-ulang terus biar kita bisa hafal e”. “Wah kakak sudah sadar kah. Betul kan apa yang mama bilang, untuk bisa menjadi bisa harus di ulang terus-terus. Apalagi Bahasa Inggris tulis lain baca lain. Tidak bisa belajar hanya pas ada PR atau pas mau ujian saja. Harus setiap hari. Jangan bilang susah, kita belajar sama-sama e, kakak belajar mama juga belajar,” jawab saya. Lalu dia meminta saya untuk mendengarkannya bernyanyi. Sebelum lupa, saya juga mau bilang nyanyian punya efek yang bagus. Dengan sendirinya si anak jadi belajar vocabulary juga, saya tambahkan penjelasan sedikit tentang grammar sesekali tergantung apa yang dia tanyakan dan pelajaran dari sekolah, jadi sekalian saja.


Wah ceritanya jadi panjang, sampai sini dulu deh, si Melodya lagi tidur, kesempatan buat saya untuk bersihkan piring kotor dan mengupas pepaya. Soalnya Melodya suka sekali makan buah  pepaya, biar pas nanti dia bangun tinggal sodorin dan makan sendiri deh..:D.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar