Senin, 13 April 2015

Kehidupan Yang Dijalani Dengan Baik

Pagi tadi ketika sedang bersiap-siap ke sekolah, kami melakukan permainan angka 11.
kurang lebih seperti ini kalau Lodya lagi makan:) 
Dan sulungku berkata : “Ma, ada yang tidak suka Matematika?” “mungkin karena dong sonde suka berpikir barangkali e, jawabku”.

“Hem, tidak mungkin Ma, Kalau dong sonde suka berpikir, berarti semua pelajaran lainnya pasti dong gagal, seperti IPA itu kan tetap harus berpikir”, sanggahnya.
Hem benar juga yah, aku membatin. “Lalu, menurut kakak kira-kira apa yang buat orang sonde suka Matematika…?” tanyaku kemudian.

“Sepertinya karena dong malas menghitung Ma…”. Percakapan selesai, ketika papa sudah siap untuk mengantarnya.

Di saat yang sama, terdengar jawaban dari dalam kamar, “Ikuuut, Pa”, putri kecil kami baru saja bangun. Persis ketika mereka hendak berangkat. Maka hari ini Lodya tak jadi ketinggalan untuk mengantar kakak.

Sepulang mengantar kakak, mengucapkan selamat jalan ke papa yang hendak ke kantor, Lodya mendekatiku yang sedang menggoreng ikan di dapur. “Am (makan) mama. Ikan ada…?”katanya. “Ade mau am, pakai ikan? Tunggu di depan mama siap dulu”. Dengan berlari dia menuju meja dan kursi kebesarannya, menunggu makanannya datang. Aku melanjutkan menyiangi sayur kangkung, sambil sesekali mengawasinya. Dan setengah piring dihabiskannya sendiri.

Aku kembali ke dapur dengan perasaan penuh syukur, Terimakasih Tuhan sudah menganugerahkan anak-anak ini kepada saya dan suami saya. Dengan merasa menjadi sangat luar biasa saya melanjutkan aktivitas saya.

‘Dan melayani Tuhan sebagai seorang ibu adalah sebuah kehidupan yang dijalani dengan baik’




Tidak ada komentar:

Posting Komentar