Jumat, 10 April 2015

BERANI KOTOR ITU BAIK

Langkah-langkah kecilnya terayun di antara rerumputan yang semakin meninggi. Sesekali aku menoleh ke belakangan memastikan matanya awas terhadap partikel batu berdiameter besar atau akar kayu kering yang menyembul ke atas tanah. Aku sibuk menjemur pakaian-pakaian bersih, sampai terdengar suaranya : “Ma, kotor Ma..”. Dengan sedikit berjinjit dia melangkahi tanah-tanah basah di bawahnya jenuh belum terserap sempurna, akar-akar itu seperti ingin menikmati tetes demi tetesnya. Dia berujar lagi ; “Ma, kotor Ma”. Kali ini dia enggan mengayun langkahnya, terhenti oleh tampak kaki yang semakin kotor. “Tidak apa-apa ade, jalan saja bermain di situ, setelah ini baru ade mandi bersih, mama jemur pakaian dulu”, jawabku.

Menit berikutnya kembali dia berujar : “Ma, pidis Ma, pidis”. Kini dia asyik memetiki buah-buah cabe yang hampir mencapai usia dewasa. Aduh, itu pedis adek, awas tangannya pedis ooo. Tak digubris; terus saja tangan-tangan kecilnya memetik buah-buah cabe, melemparkannya ke atas tanah di bawah kakinya sembari tertawa. Aku biarkan dia bermain sesukanya, dengan mata yang tak henti awas. Selesai sudah aku menjemur pakaian, memungut cabe-cabe itu, ade  Mandi..!

Sering sekali tak ingin repot, tak ingin anak-anak kotor, malas lari sana-sini mengikuti langkah kakinya, aku menyekapnya di dalam rumah. Kejam bukan…? Takut kotor, yang semestinya tak perlu ditakuti. Berani kotor itu baik! (ngiklan banget). Melihatnya sangat menikmati berjalan di atas tanah yang sedikit berlumpur, meniruku mencabut rumput-rumput atau bersorak kegirangan ketika memungut batu-batu licin berlumpur, seakan berkata : “Ma, lihat batu ini ; cantik bukan…?”, selalu bisa membuatku tersenyum atau berdebar-debar ketakutan; berlari kencang untuk menghentikannya ketika hendak mencicipinya.

Jika untuk menikmati basahnya tanah, mengetahui bentuk dan ukuran partikel-partikel beragam batu, ,menelaah bentuk dan tekstur daun tanaman atau rerumputan, bahkan tekstur kotoran sapi di halaman belakang rumah, maka jadilah kotor selama mata kami awas mengawasimu. Sentuh, genggam, nikmatilah semua kotor yang kau peroleh dari aktivitas di luar rumah itu, karena tak akan kau temui dalam buku manapun. Semua itu hanya bisa kau rasakan!!.

PS : Sekarang aku tak perlu menunggunya tidur untuk bisa melakukan aktivitas luar rumah, menjemur pakaian, mengangkat pakaian kering, menyiram tanaman, mencuci piring, atau menyapu, aku terlalu dan sangat menikmati senyum dan tawa riangnya sebelum mandi. Sesering mungkin dia kulibatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar