Jumat, 09 Mei 2014

Yang Bernama Bahagia



Duka kita bagi dalam senyum
Kala mendung menggapai jantung
Tangis anak di pangkuanmu
Duka kita
Duka segalanya

Riangmu membuka kabut senja
Sayap-sayap malaikat
Menukik ke lubuk hatimu
Dan hatiku
Ketika kita saling menatap
Dukamu dan dukaku lenyap
Di balik tirai gelap
Pada pantai senyap

Dukamu dukaku terkurung dalam sepi
Kau himpit dalam senyum jadi serpih-serpih
Gerimis tipis kehidupan
Yang kita reguk dalam kemelut

Sayap-sayap bernama bahagia
Sayap-sayap gairah riang anak
Sayap-sayap menggelepar di lubuk dada
Sayap-sayap melibas duka sirna
Mengusir sengketa
Susupkan gelisahmu dalam bening hatiku
Susupkan tangis anak itu dalam gairah/hidupku
Cucu Kita kelak bertanya :
Ayah! Mengapa duka nenek tiada
Mengapa kita tak dengar sengketa
Di dalam hidup mereka?

Ah, kau dan aku tersenyum mengungkai senja
Tangismu dan tangisku paduan kehidupan
Yang kita anyam dalam saling pengertian
Bernama : Bahagia.

Wilson Nadeak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar