Minggu, 22 April 2018

Kue Ulang Tahun, Darimana sih Asalnya?


Ulang Tahun adalah sebuah momen dimana kita mengucap syukur atas pertambahan umur kita. Ucapan syukur yang dirayakan dengan beragam cara dalam beragam tradisi. Ulang tahun tanpa kue rasanya tak lengkap. Kue ulang tahun adalah kue yang dimakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun di ragam tradisi dunia. Seiring berjalannya waktu, desain kue ulang tahun mengalami banyak perubahan dalam bentuk dan rasa. Masing-masingnya dikreasikan dengan indah. Pernahkah kita berpikir, ketika kita menikmati sepotong kue ulang tahun yang lezat, apa yang membuat kue selalu dibuat untuk memperingati hari kelahiran kita? Apa makna dan sejarah apa di balik kue ulang tahun?
Meskipun penelitian tentang asal mula kue ulang tahun belum diketahui dengan pasti, tapi beberapa sumber telah menyusun daftar pendek hipotesis terbaik tentang evolusi perayaan ulang tahun dan kue-kue lezat pendampingnya.

Berikut enam perkembangan utama sepanjang sejarah yang membuat kita bisa merayakan ulang tahun setiap tahunnya.

Pesta dimulai dari peradaban Mesir Kuno
Ketika Firaun dinobatkan di Mesir kuno, mereka dianggap telah berubah menjadi dewa. Transformasi ilahi ini membuat tanggal penobatan mereka menjadi lebih penting daripada hari lahirnya mereka ke dunia. Berdasarkan referensi Alkitab, para ilmuwan menunjuk hari ulang tahun Firaun sekitar 3.000 BC. Tetapi, ahli botani Mesir Dr. James Hoffmeier percaya bahwa tanggal tersebut lebih mengacu pada hari penobatan atau sebagai hari “lahir kembali” Firaun sebagai Tuhan.

 Orang Yunani menambahkan lilin ke atas kue
Meminjam tradisi Mesir Kuno, orang Yunani membuat kue berbentuk bulan, sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Bulan untuk dipersembahkan kepada Artemis. Mereka menyalakan lilin dan meletakannya di atas kue untuk menciptakan efek cahaya bulan dan juga menambah kecantikan kue tersebut. Jika orang Mesir kuno merayakan hari para Firaun menjadi Tuhan, orang-orang Yunani merayakan Tuhan dan Dewi mereka

Romawi Kuno adalah peradaban pertama yang merayakan ulang tahun untuk orang biasa (tapi hanya untuk laki-laki).

rd
Opini yang ada mengatakan, bahwa orang-orang Romawi merupakan peradaban pertama yang merayakan ulang tahun bagi orang-orang biasa. Mereka merayakan ulang tahun bersama keluarga dan teman-teman. Sementara itu pemerintah memberlakukan hari libur bagi warga negara yang lebih terkenal. Kue khusus untuk mereka yang merayakan perayaan ulang tahun ke-50, terbuat dari tepung terigu, minyak zaitun, madu dan keju parut. Hingga sekitar abad ke-12, ulang tahun perempuan belum dirayakan.

Orang-orang Kristen pada awalnya menganggap perayaan ulang tahun sebagai ritual kafir. Orang Kristen percaya bahwa manusia lahir dengan membawa "dosa asal" dan fakta bahwa ulang tahun awal dikaitkan dengan Tuhan yang "kafir", membuat gereja Kristen awal menganggap perayaan ulang tahun itu sebagai sesuatu yang tidak pantas dirayakan selama beberapa ratus tahun. Sekitar abad ke-4, orang Kristen berubah pikiran dan mulai merayakan ulang tahun Yesus sebagai hari libur Natal.

Perayaan ulang tahun kontemporer berasal dari Jerman
Pada abad pertengahan, sebuah cara baru untuk merayakan ulang tahun ditemukan di kehidupan para petani Jerman. Perayaan ini dinamakan Kinderfeste. Berasal dari dua kata Jerman yaitu ‘kinder’ yang berarti anak-anak dan ‘feste’ yang berarti pesta. Ini menjadi sebuah awal dari pesta ulang tahun anak-anak. Kinderfeste dimulai sejak subuh. Anak yang  berulang tahun dibangunkan dengan sebuah kue dan juga lilin sejumlah umur anak plus satu lilin - sebagai harapan untuk hidup yang berkelanjutan. Tiup lilin dalam sekali hembusan nafas dan membuat keinginan juga berasal dari perayaan kinderfeste ini.

Revolusi Industri membawa kue lezat-kue lezat bagi khalayak
Perayaan ulang tahun disertai kue yang lezat hanya menjadi milik kalangan tertentu setelah beberapa abad lamanya. Hal ini disebabkan harga bahan-bahan yang digunakan terlampau mahal. Revolusi indsutri memungkinkan perayaan kinderfest dan perayaan-perayaan ulang tahun dalam berbagai budaya turut berkembang. Toko-toko roti mulai menawarkan kue-kue ulang tahun dengan harga yang lebih rendah.
Demikian beberapa fakta tentang kue ulang tahun dari masa ke masa. Kini, kue ulang tahun tidak melulu tentang tart yang dihiasi fondant atau butter cream warna-warni. Cup Cake, tumpukan-tumpukan donat, Brownies, kue kering, aneka cokelat biisa dijadikan kue ulang tahun.

Pada akhirnya, kue ulang tahun dalam berbagai bentuk, variasi rasa, variasi harga atau dibuat sendiri adalah sebuah ungkapan bahwa keberadaan kita penting, kita dicintai oleh orang-orang terdekat kita dan   kita berharga dimata Sang Pencipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar