Senin, 27 Oktober 2014

Jangan Takut!



Kekhawatiran ibu yang berlebihan; jangan ini-jangan itu, jelas-jelas memasung kebebasan anaknya, mematahkan sayap-sayapnya, mengerdilkan jiwanya dan kerap tak bisa berbicara tentang apa yang dirasakannya. 

Berdasarkan teori-teori yang dibacanya, bahwa penyesalan tidak seharusnya disesali, sudah lewat, sudah basi tidak bisa dikonsumsi menjadi sepiring fantasi kekinian.
Dan untuk mendukung teori-teori itu, anaknya terus belajar untuk melepaskan diri dari pasungan kekhawatiran, ketakutan yang terpaketkan, berjalan beriringan menua seumur dirinya.Ah pekerjaan yang berat bukan.? 

Berperan sebagai orangtua membuat dirinya terbantukan mengikis bukit endapan kekhawtiran dari dalam hidupnya. Harapan besar dalam dirinya, Anak-anaknya tidak boleh mengalami apa yang dialaminya.

Sebisa mungkin, mereka harus bisa menjadi diri mereka sendiri, mengepakkan sayap-sayap mereka setinggi mungkin, berlari mengejar mimpi mereka, dan menjadi besar dan kuat di tengah ganasnya dunia.  Jangan takut, jangan khwatir, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Jikalau pun yang ditakutkan terjadi, selalu ada jalan keluar untuk itu.
Nikmati hari ini, biarlah hari ini menggenggam sukacita miliknya, dan kekhawatiran biarlah menjadi milik semesta, terjadilah jika memang ingin terjadi, sukacita sudah pasti mengintip di balik masalah dan kekhwatiran yang pernah menjadi milik hari kemarin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar