Kamis, 28 Februari 2013

JIWA-JIWA YANG MENARI



Marah, kesal, letih dan lelah, sering terjaga di malam hari  benar-benar menguras energi  beberapa hari ini. Semua terbalaskan semalam, dengan tidur yang sangat nyenyak, nyaris terlambat anak itu ke sekolah karena ibunya terlambat bangun.

Energi kembali terisi. Hati terusik. Aku bingung menghadapi semua ini. Hal yang satu ini juga cukup banyak meninggalkan puing-puing kekecewaan dan sakit hati. Puing-puing yang perlahan aku rangkai kembali menjadi satu bentuk penerimaan, pengertian, dan pengampunan.

Yah, mungkin bisa dikatakan berhasil, karena sakitnya tak lagi sesakit waktu lalu. Sayangnya ada yang berubah. Tidak lagi sama. 

Aku terus bertanya pada BAPA, apakah pengampunan itu sudah benar-benar aku lepaskan? Aku hampir tak bisa membencinya ketika melihatnya, malah iba. Namun kehangatan itu tak lagi ada, tawar dan dingin kini.

 Kenapa aku tak ingin menjalin komunikasi denganmu?
Bukan karena aku membencimu. Tapi aku tak ingin dikelilingi emosi negatif, aku tak ingin terjebak amarah, dan hal lainnya, sementara ada hal lain yang lebih penting yang harus aku selesaikan, sudah terlalu banyak waktuku terbuang untuk perasaan negatif yang sebenarnya adalah kesia-siaan.

Semuanya butuh waktu, dan aku tak ingin menyalahkan diri sendiri untuk sikapku terhadapmu saat ini. Aku berusaha menghargai keputusanmu untuk menjalani hidupmu seperti pilihanmu, meskipun sebenarnya aku ingin kau tinggalkan semua itu. 

Jauh dalam hatiku aku merindukanmu, aku menyayangimu dan aku terus mendoakanmu agar kau dituntun pulang kembali ke jalanNYA. 

Kau tahu hanya memikirkanmu saja sudah cukup dan mampu membuatku kering, rapuh dan kehilangan pegangan. Dalam kerapuhan, kekeringan rohani, hanya kepadaNYA aku berpaling. Memuji dan meyembah DIA, membiarkan jari-jari jiwaku menari beriringan saling berpegangan tangan bersama DIA, damai kembali ada. 

Senyum kembali menghiasi bibirku, Terimakasih Tuhan. Aku penuh kembali. Aku siap menghadapi sisa hari ini. Pimpin aku Tuhan, berkati keluarga kecilku, berkati kedua orang tua dan adik-adikku, dan berkati setiap orang yang aku kasihi. Biar Kasih dan DamaiMU senantiasa meliputi kami semua. Amin.

NOte kecil di pagi hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar